1.
Udara
dimana-mana, tidak dapat dilihat tetapi dirasakan.
2.
Udara
menekan kesegala arah.
3.
Mempunyai
(berat) massa
4.
Bentuk,
volume, dan berat jenisnya selalu berubah-ubah.
5.
Menempati
ruang.
6.
Mengembang
bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan.
7.
Udara
yang bergerak memiliki tekanan yang lebih rendah dari pada udara diam.
8.
Di
tempat yang panas udara bergerak naik, diganti oleh udara yang dingin.
KOMPOSISI UDARA
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah
gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa
menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri betapa pentingnya udara
bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara, maka manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat
di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di
bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya
panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer juga merupakan penghambat bagi
benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yang
melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna.
Struktur Vertikal
Atmosfer
1. Lapisan Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai dan hujan) terjadi di
lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yang terjadi karena
sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari,
sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang
terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi, kondensasi dan sublimasi yang
dilepaskan oleh uap air atmosfer.
Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat.
Konveksi adalah proses pemanasan secara mengalir.
Kondensasi adalah proses pendinginan yang mengubah wujud uap air
menjadi air.
Sublimasi adalah proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, karena itu
suhu turun dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu
tentang cuaca). Nilainya berkisar antara 0,5 dan 1o C tiap 100 meter dengan
nilai rata rata 0,65o C tiap 100 meter.
Udara troposfer atas sangat dingin dengan demikian lebih berat
dibandingkan dengan udara diatas tropopause sehingga udara troposfer tidak
dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator
daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km
dengan suhu - 80o C, sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6
km dengan suhu - 40o C. Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara
troposfer dengan stratosfer.
2. Lapisan Stratosfer
Lapisan atmosfer diatas tropopause merupakan lapisan inversi,
artinya suhu udara bertambah tinggi (panas) seiring dengan naiknya ketinggian.
Disebut juga lapisan Isothermis. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh
lapisan ozonosfer yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari. Bagian atas
stratosfer dibatasi oleh permukaan diskontinuitas suhu yang disebut
stratopause. Stratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan suhu 0o C.
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan orde suhu 0,4o C
setiap 100 meter, karena lapisan ini mempunyai keseimbangan radiasi yang
negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan di dalam
atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100o C. Ketinggian
sekitar 85 km.
4. Lapisan Thermosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85 dan 300 km yang ditandai
dengan kenaikan suhu dari -100o C sampai ratusan bahkan ribuan derajat.
Sumber : http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/komposisi-udara-dan-susunan-lapisan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar